Selasa, 15 Februari 2011

Pengantar Psikologi Lingkungan



Pengantar Psikologi Lingkungan

            Ada tiga tradisi besar orientasi teori Psikologi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Pertama, perilaku disebabkan faktor dari dalam (deterministik). Kedua, perilaku disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar. Ketiga perilaku disebabkan interaksi manusia-lingkungan. Psikologi Lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, merupakan salah satu cabang Psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori Psikologi Lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin Psikologi maupun diluar Psikologi. Grand theories yang sering diaplikasikan dalam Psikologi Lingkungan seperti misalnya teori kognitif, behavioristik, dan teori medan. Dikatakan oleh Vcitch & Arkelin (1995) bahwa belum ada grand theories psikologi tersendiri dalam Psikologi Lingkungan. Yang ada sekarang ini baru dalam tataran teori mini. Hal ini didasarkan pandangan, bahwa beberapa teori memang dibangun atas dasar data empiris tetapi sebagian yang lain kurang didukung oleh data empiris. Kedua, metode penelitian yang digunakan belum konsisten. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, disajikan paparan secara garis besar aplikasi 3 tradisi besar orientasi teori dalam Psikologi dan selanjutnya akan dipaparkan lebih mendalam mengenai teori mini dalam Psikologi Lingkungan. Teori-teori yang berorientasi deterministik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan fenomena kognisi ligkungan. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada memepelajari perilaku tampak nya ( overt behaviour ). Bagi Gestalt, perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses persepsi. Dalam kaitannya dengan Psikologi Lingkungan, maka persepsi lingkungan merupakan salah satu aplikasi dari teori Gestalt.

A. Latar Belakang Sejarah Psikologi Lingkungan
            Didasarkan pada Teori Medan (Field Theory) yang dikenalkan oleh Kurt Lewin, dimana menurut beliau : “selama manusia berinteraksi dengan lingkungan, ada kekuatan-kekuatan yang terjadi. Komponen-komponen tersebut menggerakkan kekuatan-kekuatan dalam bentuk daya tarik atau tolak serta daya mendekat atau menjauh. Interaksi ini terjadi pada lapangan psikologi individu sehingga nantinya mencerminkan tingkah laku individu tersebut”.

Secara sederhana, teori ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

TL = f (P,1)
   
Dimana :          TL = Tingkah Laku
f    = fungsi
P   = Pribadi
l    = lingkungan
Dalam bentuk kalimat sederhana : “Tingkah Laku merupakan fungsi Pribadi dengan lingkungan”.
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : “Pribadi” dan “lingkungan” merupakan variabel bebas, sedangkan “Tingkah Laku” merupakan variabel terikat.
Sebelum kita mengenal istilah “Psikologi Lingkungan”, terdapat beberapa istilah lain yang mendahuluinya seperti :
1. “Psychological Ecology” oleh Lewin (1943)
2. “Ecological Psychology” oleh Egon Brunswik
3. “Behavioral Setting” oleh Roger Barker & Herbert Wright (1947)
4. “Architectural Psychology” dalam sebuah konferensi di Utah (1961 & 1966)
5. “Environment & Behavior” dalam jurnal yang terbit sekitar tahun 1960-an
6. “Environmental Psychology” oleh Harold Proshansky & William Ittelson (1968)

B. Definisi Psikologi Lingkungan
Beberapa definisi Psikologi lingkungan menurut ahli :
“Disiplin yang mempelajari hubungan perilaku manusia dengan lingkungan fisik” (Heimstra & McFarling).
“Studi transaksi antara manusia dengan lingkungan fisik, dimana dalam transaksi tersebut, manusia mengubah lingkungannya dan lingkungan memiliki andil dalam mengubah perilaku & pengalaman manusia” (Gifford).
“Hubungan individu dengan lingkungannya adalah saling tergantung satu sama lain” (Emery & Tryst).
“Ilmu perilaku multidisiplin yang berorientasi dasar & terapan, yang berfokus pada interrelasi perilaku & pengalaman manusia sebagai individu dengan lingkungan fisik dan sosialnya” (Veitch & Arkkelin).
Lebih jauh, Veitch & Arkkelin menjabarkan 3 unsur dalam psikologi lingkungan :
1. Perilaku manusia, yaitu :
a. Proses-proses fisiologis : detak jantung, refleks, dsb
b. Proses-proses psikologis : stres, kepuasan, dsb
c. Proses-proses perilaku : agresi, altruisme, dsb
2. Disiplin Ilmu :
Meteorologi & Geofisika → ahli meteorologi, Fisika → fisikawan, Kimia → ahli kimia, Arsitektur → arsitek, Biologi → terutama ahli ekologi, dll.
3. Masalah Teori dan Praktek
            Dapat disimpulkan bahwa, Psikologi Lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan fisik dan sosial di sekitar manusia tersebut.

C. Lingkup Psikologi Lingkungan
            Menurut Proshansky, psikologi lingkungan memberi perhatian terhadap manusia, tempat, serta perilaku dan pengalaman manusia yang berhubungan dengan setting fisik. Setting fisik disini bukan hanya berupa rangsangan fisik, tetapi juga termasuk sebuah kompleksitas yang terdiri dari beberapa setting fisik dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitasnya. Sehubungan dengan itu, bisa dikatakan pusat perhatian psikologi lingkungan adalah lingkungan binaan atau built environment.
Lebih jauh, pembahasan mengenai lingkup psikologi lingkungan juga mencakup :
1. Desain
2. Organisasi & pemaknaan
3. Hal-hal spesifik seperti : ruang kamar, perumahan, pemilihan warna, dll.
            Pada era ‘70-an, muncul istilah Sosiologi Lingkungan. Bedanya dengan Psikologi Lingkungan adalah pada unit analisisnya :
Sosiologi Lingkungan : unit-unit dalam masyarakat (lebih ke sosial).
Psikologi Lingkungan : manusia dan kumpulan manusia sebagai individu (lebih ke individu).
            Ada 4 jenis lingkungan dalam Sosiologi Lingkungan yang sering juga dipakai dalam Psikologi Lingkungan, terutama 2 poin pertama :
1. Natural Environment : laut, hutan, pegunungan, gurun, dsb
2. Built Environment : jalan raya, apartemen, taman kota, lapangan bola, dsb
3. Social Environment
4. Modified Environment

D. Ambient Condition & Architectural Features
            Dua kualitas lingkungan menurut Wrightman & Deaux :
1. Ambient Condition : Kualitas fisik keadaan sekitar individu
    misalnya : sound, cahaya, warna, temperatur, dsb. 
2. Architectural Features : mencakup setting-setting yang bersifat permanen.


SUMBER:
Prabowo,Hendro. Pengantar Psikologi Lingkungan. Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar