Rabu, 17 November 2010

Ketertarikan Kepada Orang Lain (Interpersonal Attraction)

Ketertarikan Kepada Orang Lain (Interpersonal Attraction) tentunya dalam menjalin hubungan dengan orang lain, terlebih jika mempunyai derajad homophily yang tinggi maka komunikan akan mempunyai ketertarikan satu sama lain.
Sebagai peserta komunikasi (komunikan) seringkali kita merasakan adanya persamaan dan perbedaan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Persamaan dan perbedaan itulah yang disebut sebagai derajad perbandingan komunikan. Beberapa jenis derajad itu antaranya;
  1. Homophily, yaitu derajad interaksi interpersonal yang memiliki kesamaan dalam atribut (sikap, pengalaman, bahasa, intelektual, dsb). Sering berkomunikasi akan mempertinggi homophily. Contoh, orang yang memiliki hobi yang sama akan mempunyai derajad homophily yang tinggi (Rogers).
  2. Heterophily, yaitu derajad interaksi interpersonal yang atributnya berbeda. Derajad ini kurang efektif untuk mencapai tujuan komunikasi kecuali keduanya memiliki empati (Rogers & Bhowmik).
Ketertarikan terhadap orang lain ini bisa terjadi pada pra-saat-setelah komunikasi interpersonal. Pada saat pra atau sebelum komunikasi interpersonal disebabkan oleh memes.. Seseorang bisa tertarik kepada orang lain dalam berkomunikasi karena adanya penghargaan (reward) yang berupa umpan balik positif. Inilah yang disebutkan tadi sebagai proses penguatan. Beberapa faktor yang menyebabkan ketertarikan terhadap orang lain;
  1. Faktor karakteristik orang lain; orang tertarik kepada orang lain lebih disebabkan oleh fisik (physical attraction). Selain itu, orang tertarik dan lebih merasa tertantang jika mengalami kesulitan dalam meraih perhatian dari orang lain (hard to get effect).
  2. Faktor situasional; orang tertarik kepada orang lain karena biasa bertemu dalam tempat yang dekat (proximity) dan orang tertarik kepada orang lain karena ikatan emosional (familiarity).
Dalam berkomunikasi dengan orang lain maka seringkali ada suatu permasalahan meskipun komunikasi tersebut didasari dengan ketertarikan. Menurut Brehm & Kassin (1996), masalah komunikasi tersebut diantaranya;
  1. Negative affect reciprocity, yaitu proses komunikasi yang bermasalah karena salah satu komunikan membangkitkan kesalahan lawan bicaranya pada masa yang harmonis. Misalnya, suami membangkitkan kesalahan istrinya yang dulu pernah berselingkuh. Permasalahan itu dibangkitkan pada masa yang sedang harmonis.
  2. Demand/ withdraw interaction, yaitu proses komunikasi yang bertepuk sebelah tangan atau tidak ada kesepakatan dalam proses berkomunikasi.
Daftar Pustaka
M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi – Fakultas Psikologi Unair 2010.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar