Dalam tulisannya yang berjudul “Hubungan Psikologi dan Internet (bagian kedua)” di blognya, yaitu http://bungsule.blogspot.com/2010/10/hubungan-psikologi-dan-internet-bagian.html, anak kemang si Adi Sulaiman menjelaskan bahwa psikologi memiliki hubungan yang erat dengan teknologi internet. Psikologi dapat memanfaatkan kegunaan-kegunaan yang begitu banyak pada internet, dan begitu pula sebaliknya internet dapat dikaji dari aspek psikologi penggunanya.
Disini penulis ingin mengulas mengenai artikel tersebut. Bahwa tidak dipungkiri zaman sekarang “internet” sudah bukan menjadi sesuatu yang langka. Perkembangan yang pesat dan akses yang mudah dicari memungkinkan semua golongan masyarakat dapat menggunakannya. Perkembangan zaman juga telah mampu menampilkan fitur-fitur yang canggih, seperti dapat berkirim pesan, chating, berbelanja “online shoping”, bahkan sampai bertatap muka dengan orang lain “webcam”. Hal ini membuktikan bahwa peranan internet sudah sangat penting bagi penggunanya. Teknologi ini mampu membuat jaringan yang dapat menghubungkan antara pemakai komputer yang satu dengan komputer yang lainnya, bahkan dengan negara satu dengan negara yang lainnya.
Kemudian bila internet dikaitkan dengan psikologi tentu banyak sekali hubungannya. Sebab psikologi merupakan ilmu yang sedang berkembang dan dapat diterapkan dalam segi kehidupan di setiap bidangnya. Di internet pula dapat ditemukan berbagai aspek kehidupan, mulai dari berita, berbagai persoalan, bahkan fenomena kehidupan yang kemudian psikologi mencoba mentelaah dan mengkaji aspek-aspek tersebut. Perkembangan internet dan psikologi sudah sewajarnya menjadi hal yang penting, karena telah menjadi suatu hubungan yang signifikan sehingga keduanya mampu bekerja sama dan menghasilkan alat tes psikologi sederhana yang dapat diakses via internet. Akhirnya perkembangan yang demikian mampu memberikan manfaat kepada penggunanya.
Namun mengingat hal ini sudah bukan menjadi hal yang tabu, banyak pihak yang menggunakan kemudahan ini dengan sekenanya. Informasi yang mudah di akses dapat membuat segalanya menjadi instant. Sebagai contoh mahasiswa yang menggunakan tradisi “copy paste” dalam mengerjakan tugasnya, kebiasaan yang seperti ini dapat membuat pikiran menjadi kerdil. Tidak berkembangnya suatu pemikiran yang seperti ini maka mahasiswa bukan lagi menjadi seorang yang kritis bila menerapkan sistem “copy paste” apalagi bila sudah menjadi “plagiat”.
Ini menjadi suatu pilihan, tipe seperti apa kah kita bila sedang menggunakan internet. Bijaksanalah dalam mengguakan internet. Orang yang pintar adalah orang yang mampu bertanggung jawab tehadap apa yang dilakukan dan dikerjakan.
Terima Kasih !!